1. Komoro
Perserikatan Komoro (hingga 2002 bernama Republik Islam Federal Komoro) adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Hindia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Komoro terletak di penghujung utara Selat Mozambik, di antara Madagaskar and Mozambik. Wilayahnya terdiri dari 3 buah pulau utama: Grande Komoro, Anjouan dan Moheli. Nama negara ini berasal dari kata al-Khamar yang bermakna ‘pulau bulan kecil’. Ibu kotanya ialah Moroni yang terletak di Grande Komoro. Negara yang luas wilayahnya lebih kecil dari pulau Alor ini melepaskan diri dari penjajahan Perancis tahun 1975 dan karena perbedaan agama maka sebagian yang beragama Kristen memilih tetap bersama Perancis.
2. Vanuatu
Republik Vanuatu adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan. Vanuatu terletak di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon. Negara ini dahulu bernama Hebrides Baru semasa penjajahan. Vanuatu terdiri dari 83 pulau, dua di antaranya — Matthew dan Hunter — diklaim oleh Kaledonia Baru.
3. Nauru
Republik Nauru adalah negara berbentuk republik terkecil di dunia. Negara ini tidak memiliki ibukota resmi. Nauru terkenal dengan hasil produksi fosfatnya yang telah ditambang oleh gabungan perusahaan asing sejak 90 tahun terakhir.
Nauru tidak memiliki kota maupun ibu kota, namun Yaren umumnya dianggap sebagai ibu kota negara secara de facto karena sebagian besar kantor pemerintahan pusat terletak di distrik ini. PBB menggolongkan Yaren sebagai “distrik utama”.
Nauru adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan, persis di bawah garis khatulistiwa dan di sebelah selatan Kepulauan Marshall. Jarak dari Pulau Papua ke Nauru kira-kira sebanding dengan jarak dari Pulau Papua ke Pulau Jawa.
4. Tokelau
Tokelau adalah wilayah Selandia Baru di Samudra Pasifik Selatan yang terdiri dari tiga atol koral tropis. Wilayah ini kadang-kadang disebut dengan nama kolonialnya Kepulauan Union.
Tokelau pertama kali dihuni oleh kaum emigran Polinesia yang berasal dari gugus pulau tetangga. Tokelau ditetapkan sebagai protektorat Britania pada 1889, menjadi bagian dari Koloni Britania Kepulauan Gilbert & Ellice pada 1916, sebelum berada dalam administratif Selandia Baru pada 1925. Kini Tokelau masih berstatus wilayah Selandia Baru menurut UU Tokelau 1948. Sektor pertahanan menjadi tanggung jawab negara induk. Seperti juga Niue dan Kepulauan Cook, warga Tokelau sedang menyusun konstitusi dan mengembangkan institusi dan pola pemerintahan sendiri untuk membentuk asosiasi bebas (free association) dengan Selandia Baru.
Tokelau terdiri dari tiga pulau kecil di Samudra Pasifik Selatan yang merupakan pertengahan antara Hawaii dan Selandia Baru, di rantai taifun Pasifik. Tokelau tidak memiliki pelabuhan atau dermaga.
Atol-atol koral membentuk ketiga pulau, yaitu Atafu (dulunya Duke of York Group), Nukunonu (dulunya Duke of Clarence Group), and Pulau Fakaofo (atau Bowditch). Total wilayah daratan sebesar 10,8 km2.
Pulau keempat yang bukan milik Tokelau walaupun secara geografis merupakan bagian dari gugus Tokelau adalah Pulau Swains, bagian dari Samoa Amerika sejak 1935.
5. Pitcairn Islands
Kepulauan Pitcairn merupakan kumpulan dari lima pulau, di mana hanya Pulau Pitcairn yang dihuni, yang terletak di selatan Samudra Pasifik, satu-satunya koloni Inggris di Pasifik. Kepulauan ini terkenal terutama karena penghuni aslinya ialah para pembajak kapal HMAV Bounty, serta warga Tahiti yang turut dibawa para pembajak, seperti yang diceritakan di novel Mutiny on the Bounty, yang menjadi tema beberapa film. Sejarah ini terlihat jelas melalui kebanyakan nama marga. Kepulauan ini juga merupakan negara (walaupun belum merdeka) dengan jumlah penduduk yang paling sedikit di dunia dengan sekitar 47 penghuni (9 keluarga).
Walaupun para arkeologis berpendapat bahwa warga Polinesia telah bermukim di Pitcairn sejak abad ke-15, pulau itu tidak berpenghuni ketika ditemukan oleh penjelajah Spanyol Pedro Fernandez de Quiros. Kemudian Inggris menemukannya pada tahun 1767, dan menamakannya menurut nama awak kapal yang pertama kali melihatnya.
Pada 1790, para pembajak Bounty bersama rekan-rekan asal Tahiti bermukim di Pitcairn dan membakar kapal Bounty. Beberapa pembajak dan orang Tahiti kemudian saling bunuh. Pulau ini menjadi koloni Inggris tahun 1838. Hingga pertengahan 1850-an penduduk Pitcairn semakin bertambah banyak dan mereka memohon bantuan dari Ratu Victoria. Ratu Victoria menawarkan kepada mereka Pulau Norfolk dan pada 3 Mei 1856, seluruh penduduk yang berjumlah 193 orang berlayar menuju Pulau Norfolk dengan menggunakan kapal Morayshire. Mereka tiba pada 8 Juni setelah perjalanan yang melelahkan selama 5 minggu. Namun, 18 bulan kemudian, 17 orang kembali ke Pitcairn dan 5 tahun kemudian 27 lainnya kembali.
6. Nagorno – Karabakh
Nagorno-Karabakh (bahasa Azerbaijan: Dağlıq Qarabağ atau Yuxarı Qarabağ; bahasa Rusia: Нагорный Карабах, Nagornyy Karabakh; bahasa Armenia: Լեռնային Ղարաբաղ, Lernayin Gharabagh) adalah sebuah wilayah yang terletak di bagian selatan Kaukasus, tepatnya 270 km sebelah barat Baku, ibu kota Azerbaijan. Wilayah ini dihuni oleh mayoritas etnik Armenia, dan dikuasai oleh militer Armenia.Penduduk etnik Armenia setempat memproklamasikan kemerdekaan Republik Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan pada 10 Desember 1991, namun kedaulatan republik tersebut tidak diakui oleh dunia internasional dan wilayah tersebut secara de jure dianggap sebagai bagian dari Azerbaijan. Pada 27 Juni 2006, Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk mengizinkan penduduk Nagorno-Karabakh untuk mengadakan referendum mengenai status wilayah tersebut di masa depan.Penduduk Armenia sering kali menyebut wilayah ini dengan nama Artsakh (bahasa Armenia: Արցախ).
Sumber: http://absoluterevo.wordpress.com/2011/10/23/6-negara-yang-namanya-terdengar-asing/
0 komentar:
Posting Komentar